11 Desember 2009

Dialog Hati


Malam itu..
Tadi malam, kamu tahu nggak ?!
Sekujur tubuhku beku kaku
Merintih, lalu meronta-ronta tak sadarkan diri
Berharap cemas bagai sakaratul maut
Menanti kilau putih permata hati;
Dan selalu kurindui
(*
Dingin kali ini membuatku gelisah, tiada henti
Jiwa yang beku tak berdaya ini semakin;
Terseret dibawa derasnya aliran sungai
Setiap kali terbentur dengan bebatuan cadas
Selalu merintih-rintih
Auuuh….
Ouch…..
Aduhh…..!

Lekaslah !
Lekaslah, kau berbenah diri !
Tinggalkanlah, sejak dini !
Sebelum waktu bergulir lebih jauh
Agar engkau tak merugi
Lekaslah, kau berbenah diri !
Buanglah, sejak dini !
Getirnya sakit hati yang kau ratapi
Berganti cinta yang suci putih
Lekaslah, kau berbenah diri !
Kerjakanlah, sejak dini !
Beramal sejati, berilmu luas
Dengan taringmu yang sekuat baja
Lekaslah, kau berbenah diri !
Gapailah, sejak dini !
Badan kaya, rohani pun sehat
Nafsu
Saat tiba waktunya
Aliran darah pun memuncak
Keinginan untuk bisa memiliki
Dan memang harus dimiliki
Bila nafsu menguasai hati
Pastilah manusia kan terbohongi
Oleh cara licik yang ditempuhnya
Biar saja!
Semua orang membenci
Asalkan nafsu terpenuhi
Akan bahagia dengannya
Karenanya hidup ini berseni
Kenikmatan sesaat
Ya, memang rasanya enak
Sungguh sangat nikmat
Biarlah itu berlalu
Lelah, kuakhiri ini..
Penantian panjang nan berliku
Demi satu tekad
Yang harus terpenuhi
Ah, biarlah itu semua berlalu
Luka itu…
Deru air mata ini…
Seakan tertumpah tiada penghalang
Mengingat kisah itu,
Mulutku terbungkam membisu
Air mataku pun luluh bagai abu
Menggores luka kelam kelabu
Namun…
Aku tak kuasa menolongnya
Menghindarkan dirinya dari luka itu
Aku hanya bisa terpana menyaksikannya
Membiarkan dirinya terkena luka itu
Maafkan aku…ibu…..
Maafkan aku…ibu….
Fenomena fajar
Fajar menyingsing
Kumandang adzan shubuh menggema
Kokokkan ayam jago pun ikut meramaikan
Suasana pagi ini
Sekelompok manusia sedang asyik bersiap diri
Mengenakan sarung dan kopiah putih
Tak terkecuali sorban panjang warna hijau
Pergi berduyun-duyun menuju rumah harapan
Dan kedamaian
Bertekadkan satu niat lillahita’ala

Prenduan, 11 Agustus 2009 M.

0 komentar:

Posting Komentar